Aku mendengar pembicaraan ayah dan bunda. Kata mereka hari ini hari Sabtu. Ayah tidur di sekolah malam ini, ada acara Jurid. Aku masih belum mengerti. Tapi dari bisik-bisik mereka aku tau kalau besok Bunda libur. Senangnya..
Aku sudah sangat mengenal ayah dan bunda. Dari baunya, dari suaranya. Aku juga sudah bisa memutarkan badanku ketika telungkup di kasur. Kalau lagi 'micu-micu' sama bunda, aku selalu memperhatikan wajah bunda. Aku juga suka sambil memegang Bunda dengan tanganku. Aku lebih suka micu-micu sambil tiduran. Beberapa hari ini bunda nakal, menutup mataku dengan guling mungilku ketika aku sedang micu-micu. Membuat aku berhenti micu dan menggapai gulingku untuk dapat melihat bunda lagi. Tiba-tiba aku mendengar suara bunda, ciluk.... ba.......
Oh.., rupanya bunda mengajarkan aku main ciluk ba. Aku senang sekali, aku menghadiahkan senyuman lebar untuk bunda, dan bunda tertawa. Sekarang setiap bunda mengatakan cilukba, walaupun tanpa menutup mataku dengan bantal, aku tersenyum. Senyumku membahagiakan Ayah, Bunda dan Kakak Aci.
Aku sudah sangat mengenal ayah dan bunda. Dari baunya, dari suaranya. Aku juga sudah bisa memutarkan badanku ketika telungkup di kasur. Kalau lagi 'micu-micu' sama bunda, aku selalu memperhatikan wajah bunda. Aku juga suka sambil memegang Bunda dengan tanganku. Aku lebih suka micu-micu sambil tiduran. Beberapa hari ini bunda nakal, menutup mataku dengan guling mungilku ketika aku sedang micu-micu. Membuat aku berhenti micu dan menggapai gulingku untuk dapat melihat bunda lagi. Tiba-tiba aku mendengar suara bunda, ciluk.... ba.......
Oh.., rupanya bunda mengajarkan aku main ciluk ba. Aku senang sekali, aku menghadiahkan senyuman lebar untuk bunda, dan bunda tertawa. Sekarang setiap bunda mengatakan cilukba, walaupun tanpa menutup mataku dengan bantal, aku tersenyum. Senyumku membahagiakan Ayah, Bunda dan Kakak Aci.
Comments
Post a Comment