Ahmad rozin

Yehaaaa.. Aku hari ini sepuluh bulan.. Ih, gak terasa kan? Tapi aku belom bisa jalan..... Mudah-mudahan segera yaaa.. Bundaku ulang tahun 2 hari lalu, tapi.. gak ada kadonya. Gpp ya Bunda.. Nanti kalau Ahmad sudah besar, bersama Kakak Aci akan memberikan kado yang terindah untuk Bunda. Gak pakai uang kok Bunda, tapi pakai CINTA... Kami senang Bunda sekarang sudah sehat, tak seperti tanggal 4 Mei lalu, Bunda terbaring di rumah sakit. Kesian Ahmad dan Kakak Aci.. Ahmad kan mau micu2 sama Bunda jauuuhhhh dan lamaaaa sekali baru bisa dapat.. Semoga Bunda selalu sehat ya Allah, Amin...

Rabu Malam. 15 April 2010. Panas.., badanku panas lagi. Sampai 40oC. Aku hanya ingin memeluk Bundaku. Sekarang aku sering sakit, sering pilek, sering batuk dan juga demam. Tapi panasku yang terakhir ini benar-benar membuat Ayah dan bunda cemas. Aku dibawa ke UGD Eka Hospital jam 9 malam. Tadinya aku akan dirawat inap, tapi karena Ayah Bunda tidak tega melihat aku mengamuk, menangis ketika akan diinfus, akhirnya kami pulang. Selama di Eka Hospital Kak Aci sangat menemani aku, dengan melawan kantuknya. Keesokan harinya aku di bawa ke RSIA Zaenab, di sana aku menjalani tes darah. Alhamdulillah negatif. Kami sangat khawatir kalau-kalau aku DBD. Bersyukur sekarang aku sudah sehat kembali. Semoga aku gak sering sakit lagi ya.. Amin Ya Allah..

Aku suka mengoceh sekarang. Ngobrol, dengan orang-orang di sekitarku. Sayang mereka tidak mengerti maksudku, mereka tersenyum seolah paham. Tidak mengapa, aku cukup senang. Kedua kakiku cukup kuat sudah, aku selalu berusaha berdiri jika menemukan tepat untuk berpaut. Perlahan aku merayap, mengangkat kedua kakikua bergantian. Targetku, aku ingin segera pintar berjalan. Akan aku kejar Kak Aci yang sering iseng, sering menggangguku dan sering merampas mainannku. Aku pun sudah cukup kuat untuk duduk. Sudah bisa makan macam-macam makanan. Hm, ternyata lezat.. Cepat besar, cepat pintar..

Alhamdulillah hari ini aku sudah sembuh. Demam. Panas dingin rasanya. Bunda libur kerja kemarin, untuk temani aku supaya cepat sembuh. Makasih Bunda... Hampir 8 bulan umurku, satu dua kali langkah aku sudah mulai belajar merangkak. Selebihnya aku seperti 'tentara'. Merayap... Kami bobo siang bertiga., asik. Kakak Aci, Aku dan Bunda. Ayah pulang maghrib, bawa oleh-olehuntuk Bunda dan Kakak Aci. Aku? hehehe. merasakan lewat micu-micu Bunda aja deh..

Bentar lagi Imlek. Bunda liburnya banyak kalau lagi imlek, karena bos bunda merayakannya. Kesian juga Bunda. Susah liburnya. Sabtu aja kerja. Padahal kalau Sabtu libur kan enak juga. Aku lebih senang kalau Bunda libur. Kakak Aci juga suka begitu, supaya kami bisa bermain bersama Bunda di rumah, tak perlu berangkat pagi-pagi atau pulang malam-malam. Kalau libur nanti, aku mau main sama Bunda dan Kak Aci sepuas-puasnya.. Setuju, Bun??

Haikal datang. Aku sedang tidur sore, Bunda dan Kakak Aci sedang pergi ke toserba, belanja. Waktu aku masih di dalam perut Bunda, Haikal juga di dalam perut ibunya. Tapi Haikal lahir duluan di kampung ibunya Pariaman, hampir sebulan kemudian baru aku lahir. Ibu Haikal itu Ante Wati, yang dulu jagain Kakak Aci kalau Bunda (dan aku) pergi kerja. Haikal lebih panjang dari aku, kemarin ku tepuk satu kali wajahnya. Gemes sih, dapat teman. Hehehe. Bunda bilang gak boleh main seperti itu, nanti Haikal bisa nangis karena sakit. Akhirnya aku dijauhin sama Bunda, tapi aku masih 'berenang' maju ke arah Haikal. Maaf ya Bun, aku maih mau dekat sama Haikal, kan mau main... Hehehe.

Ayah tercengang. Aku sudah bisa bergerak maju, bertumpu dengan kedua tanganku, seperti berenang. Perlahan aku bisa maju setelah berputar-putar. Dua hari lagi umurku enam bulan. Kata Bunda aku cepat pandai. Hehe, aku saja seperti mimpi, sepertinya baru kemarin aku lahir. Bunda juga seudah menyuapi aku nasi tim. Kadang biskuit bayi campur susu, pepaya, bubur bayi, seperti biasa aku sih nurut aja. Biar cepat besar. Hari ini Bunda nyuapin aku nasi tim pakai brokoli dan kentang. Waktu makan siang tadi aku dengar Bunda bilang sama aku, kalau aku harus suka makan sayur, seperti Kak Aci. Biar matanya bagus, gak usah pakai kacamata kalau sudah besar kelak. Ah, bunda ini. ada-ada aja. Makasih ya Bun, udah masakin nasi tim buat aku.

Aku mendengar pembicaraan ayah dan bunda. Kata mereka hari ini hari Sabtu. Ayah tidur di sekolah malam ini, ada acara Jurid. Aku masih belum mengerti. Tapi dari bisik-bisik mereka aku tau kalau besok Bunda libur. Senangnya.. Aku sudah sangat mengenal ayah dan bunda. Dari baunya, dari suaranya. Aku juga sudah bisa memutarkan badanku ketika telungkup di kasur. Kalau lagi 'micu-micu' sama bunda, aku selalu memperhatikan wajah bunda. Aku juga suka sambil memegang Bunda dengan tanganku. Aku lebih suka micu-micu sambil tiduran. Beberapa hari ini bunda nakal, menutup mataku dengan guling mungilku ketika aku sedang micu-micu. Membuat aku berhenti micu dan menggapai gulingku untuk dapat melihat bunda lagi. Tiba-tiba aku mendengar suara bunda, ciluk.... ba....... Oh.., rupanya bunda mengajarkan aku main ciluk ba. Aku senang sekali, aku menghadiahkan senyuman lebar untuk bunda, dan bunda tertawa. Sekarang setiap bunda mengatakan cilukba, walaupun tanpa menutup mataku dengan bantal, aku te

Akhirnya... Aku diberikan sebuah blog. Hehe, apa ya blog itu? Entahlah. Aku pasti bingung menjelaskannya. Karena aku belum mengerti blog. Yang aku tau, aku sekarang suka melonjak-lonjak jika dipegang. Aku merasa sudah cukup tegap jika berdiri sambil dipegang oleh Bunda, Ayah atau Nenek. Oya, umurku kan hampir 6 bulan. Sejak dua hari yang lalu Bunda memberiku bubur dan nasi tim. Hm.., rasa yang cukup aneh. Tapi aku makan aja, enak atau tidak aku juga masih bingung. Karena aku masih sangat menyukai ASI Bundaku. Rasanya hm....., yummy!! Bunda pernah mengajari aku susu bantu atau susu formula. Aku dikasi dot. Aku tidak suka, jadi aku menolaknya. Tapi, ketika Bunda memang harus kerja, akhirnya aku mau walau tak banyak. Tapi ada perjanjiannya lho, aku cuma mau kalau dikasi pakai sendok aja. Bagiku, 'dot' Bunda yang paling pass!! Hari ini hujan, hari sudah hampir jam lima sore. Aku sama Kak Aci lagi nungguin Bunda pulang kerja. Mudah-mudahan hujannya cepat reda Ya Allah, biar kami bis